• Sabtu, 21 September 2024

Yen Melemah Bikin Kunjungan Turis Asing ke Jepang Melonjak Tajam

Yen Melemah Bikin Kunjungan Turis Asing ke Jepang Melonjak Tajam
Ilustrasi Shibuya, Jepang (Photo by Jezael Melgoza on Unsplash)

 

SEAToday.com, Jakarta-Jepang menjadi salah satu destinasi wisata yang dicintai pelancong dari seluruh dunia. Mata uang yen yang melemah turut membuat kunjungan turis asing melonjak tajam.

Dilansir dari laman Business Insider, Negeri Sakura baru saja memecahkan rekor turis pre-pandemi, dengan 3,1 juta turis asing pada Maret 2024. Pemerintah mengatakan bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk melampaui target 32 juta turis asing tahunan pada 2025 tahun ini, setelah 8,6 juta turis berkunjung pada kuartal pertama 2024.

Jepang dibuka untuk turis pada Oktober 2022, setelah lebih dari dua tahun pembatasan yang ketat akibat pandemi. Kerinduan berwisata dipadu dengan mata uang yang lebih murah, telah mendorong rekor jumlah pengunjung.

Wisatawan tinggal lebih lama dan membelanjakan lebih banyak uang karena yen melemah, yang membuatnya lebih murah bagi turis asing untuk membeli akomodasi, kegiatan, makanan, dan oleh-oleh. Yen telah jatuh hampir 10 persen dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan dolar.

Mata uang Jepang telah terdepresiasi sebagian besar karena tingginya suku bunga di AS, yang membuat dolar lebih menarik bagi para investor. Kenaikan suku bunga bersejarah di Jepang bulan lalu - yang pertama sejak 2007 - tidak banyak membantu membalikkan tren penurunan.

Jepang adalah tempat yang menarik bagi para turis karena statusnya sebagai ikon budaya dan hiburan, keajaiban alam, dan kulinernya yang unik. Wisatawan dari Korea Selatan, China, Taiwan, dan Amerika Serikat mendominasi dari pengturis unjung asing pada Maret, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang.

Maskapai penerbangan Jepang seperti Japan Airlines dan ANA berencana untuk memanfaatkan booming pariwisata dengan membuka lebih banyak rute dari Asia.

Penurunan tajam yen juga telah meningkatkan permintaan untuk barang-barang mewah. Para turis asing mengambil keuntungan dari diskon mata uang dengan memborong produk-produk yang lebih murah di Jepang dari merek-merek premium seperti pembuat jam tangan Swiss TAG Heuer, Chanel, dan Prada, Bloomberg melaporkan pada awal bulan ini.

Meskipun yen yang lemah menciptakan titik manis bagi orang asing, hal ini sangat merugikan wisatawan Jepang.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.