Waspadai TBC Dengan Mengenal Gejalanya

SEAToday.com, Jakarta-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memaparkan tentang gejala Tuberkulosis (TBC) yang masih sering diabaikan oleh sebagian masyarakat seperti nyeri saat batuk dan berkepanjangan, nafsu makan dan berat badan menurun, hingga mudah lelah di malam hari.

Melansir situs resmi kemenkes, ada delapan hal yang perlu diwaspadai sebagai gejala TBC:

Batuk menerus
Batuk merupakan gejala utama TBC, batuk berdahak atau berdarah yang berlangsung terus menerus. Batuk terjadi karena adanya infeksi saluran pernapasan.

Nafsu Makan Menurun
Batuk yang terus-menerus dapat menyulitkan orang menelan makanan. Selain itu, efek pengobatan TBC, salah satunya gangguan nafsu makan dan masalah pencernaan.

Penurunan Berat Badan
Asupan nutrisi pada pasien TBC yang tidak tercukupi dengan baik menyebabkan orang dengan TBC bisa kehilangan berat badan secara cepat dalam waktu singkat.

Demam
Demam menandakan bahwa sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri. Orang dengan TBC sering merasakan demam dalam tahap awal masa infeksi aktif.

Berkeringat di Malam Hari Tanpa Melakukan Aktivitas
Gejala penyerta khas dari TBC adalah keringat berlebih di malam hari walaupun tidak melakukan aktivitas. Ciri ini biasanya juga diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas dan nyeri di bagian otot dan sendi.

Nyeri saat Bernafas atau Batuk
Infeksi bakteri di paru menyebabkan peradangan yang meningkatkan produksi lendir di paru. Penumpukan sel-sel mati di paru, menghambat keluar masuknya udara ke paru dan membuat dada terasa nyeri saat bernafas atau batuk.
Mudah Lelah
TBC terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun sehingga badan akan terasa cepat lemas dan mudah lelah terus menerus.

Apabila mengalami salah satu gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter atau puskesmas terdekat

TBC disebabkan oleh bakteri/kuman Mycobacterium Tuberculosis dan dapat menular melalui udara, percikan droplet saat berbicara, batuk atau bersin.

Kasus TBC di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan. Berdasarkan data dari Global TB Report 2023, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia yang memiliki estimasi kasus TBC baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian mencapai 134.000 per tahun. (HALIMATUN/DKD)